Selasa, 09 April 2013

Teori Manajemen Hugo Munsterberg (Aliran Perilaku)

Hugo Munsterberg memberikan kontribusi besar dalam menerapkan sarana psikologi untuk membantu mencapai tujuan produktivitas yang sama seperti yang dicari oleh teori manajemen lainnya. Dalam karya utamanya, Psychology and Industrial Efficiency (Psikologi dan Efisiensi Industri) ia menyarankan bahwa produktivitas dapat ditingkatkan dengan tiga jalan :
  1. dengan menemukan orang yang terbaik.
  2. dengan menciptakan pekerjaan yang terbaik.
  3. dengan menggunakan pengaruh psikologis, yang disebut Munsterberg pengaruh yang mungkin (possible effect), untuk mendorong karyawan.
Dalam tiap bidang, Munsterberg menyarankan penggunaan teknik-teknik yang diambil dari psikologi eksperimen. Sebagai contoh, pengujian psikologi dapat digunakan untuk membantu dalam memilih karyawan yang memenuhi syarat. Penelitian cara belajar dapat membantu dalam memperbaiki cara latihan. Dan penelitian tentang tingkah laku manusia  dapat merumuskan teknik-teknik bimbingan kejuruan modern untuk menentukan ketrampilan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan dan untuk mengukur ketrampilan calon pekerja merupakan hasil penelitian Munsterberg.

Teori Manajemen Klasik Dari Charles Babbage

Charles Babbage (1792-1871) adalah seorang profesor matematika Inggris yang menggunakan banyak waktunya mempelajari cara-cara untuk membuat pekerjaan dalam pabrik lebih efisien. Ia menjadi yakin bahwa penerapan prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan meningkatkan produktivitas dan menekan biaya.
Babbage merupakan penganjur awal dari prinsip pembagian tenaga kerja. Ia percaya bahwa setiap pekerjaan dalam pabrik harus dipecah sehingga bermacam-macam keterampilan yang terlibat dapat dipisahkan. Setiap pekerja kemudian dapat dididik dalam satu keterampilan khusus dan harus bertanggungjawab hanya pada sebagian dari keseluruhan proses (bukan pada keseluruhan). Dengan cara ini, waktu pendidikan yang mahal dapat dikurangi, dan pengulangan yang terus menerus dari setiap pekerjaan akan meningkatkan keterampilan pekerja dan menambah efisiensinya. Dalam pabrik perakitan masa kini, di mana setiap pekerja bertanggung jawab atas pekerjaan yang berulang-ulang yang berbeda-beda, pembagian kerja didasarkan pada gagasan Babbage.
Kontribusi Babbage pada manajemen sekarang jelas bagi kita. Yaitu gagasan mengenai pembagian kerja agar pekerjaan dilakukan lebih efektif dan efisien. Tentunya seorang pekerja harus terampil dala bidangnya. Dan menurut Babbage, jika pekerja itu sudah melakukannya berulang-ulang, maka keterampilannya bertambah.

Teori Manajemen Klasik Dari Robert Owen (1771-1858)

Robert Owen adalah seorang manajer pada beberapa pabrik pemintal kapas di New Lanark, Skotlandia dalam tahun di awal 1800-an. pada masa itu, kondisi kerja dan hidup para pekerja sangat buruk. Pekerja anak-anak yang berumur lima atau enam tahun adalah umum dan standar waktu kerja adalah tiga belas jam sehari.
Owen menganggap jabatan manajer sebagai pengubah (reform). Ia membangun perumahan yang lebih baik untuk para pekerjanya dan membuka toko perusahaan di mana barang-barang dapat dibeli dengan murah. Ia mengurangi jam kerja menjadi 10,5 jam dan menolak untuk menerima anak-anak dibawah sepuluh tahun untuk bekerja.
Owen tak pernah menyatakan bahwa ia berjuang untuk melakukan perubahan atas dasar kemanusiaan semata-mata. Ia berpendapat bahwa dengan memperbaiki kondisi pekerja maka produksi dan keuntungan dengan sendirinya akan meningkat. Sementara manajer lain memusatkan penanaman modal pada perbaikan-perbaikan teknis, Owen menekankan fakta bahwa yang terbaik dalam menanamkan modal adalah pada pekerja, atau seperti yang disebutnya "mesin vital".
Di samping melakukan perbaikan menyeluruh pada kondisi kerja dalam pabrik pemintalnya, Owen menetapkan sejumlah prosedur kerja khusus yang juga menyebabkan naiknya produktivitas. Sebagai contoh, pekerjaan seorang buruh dinilai secara terbuka setiap hari. Owen percaya bahwa penilaian terbuka ini bukan hanya memungkinkan para manajer mengetahui letak permasalahan, tetapi juga memberikan kebanggaan dan mendorong persaingan. Dalam organisasi kita masa kini, kebiasaan memasang dan mempublikasikan angka-angka penjualan dan produksi didasarkan pada prinsip psikologi yang sama.
Itulah pemikiran manajemen klasik dari Robert Owen. Dari pengalamannya sebagai seorang manajer membuat Owen mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran manajemen yang sistematis dan mampu menyelesaikan masalah manajemen disekitarnya.